Suatu hari yang sangat dingin di Kayseri, Turki. Suhu mendekati nol—hampir sama dinginnya dengan hawa dingin di tulang saya saat saya duduk berhadapan dengan seorang pemilik bisnis yang baru saja kehilangan segalanya karena penipuan.

Pengaturan

Semuanya berawal dari hal yang tidak disengaja. Seorang pengusaha Turki, diperkenalkan kepada seorang pria Tionghoa bernama Zhao melalui seorang teman lokal. Zhao mengaku sebagai perwakilan hukum Perusahaan A, produsen dengan rekam jejak mengekspor peralatan. Dalam budaya yang dibangun atas hubungan pribadi dan kepercayaan, klien kami tidak berpikir dua kali.

Dua pesanan pertama? Lancar seperti sutra. Barang terkirim, senyum menghiasi wajah semua orang. Namun kemudian datang pesanan ketiga—dan semuanya menjadi kacau.

Terungkapnya

Zhao mengumpulkan $440.000 dan… nihil. Nol. Nol.

Alasan-alasan mulai bermunculan seperti rekaman rusak:

• “Masalah produksi”
• “Masalah material”
• “Beri aku sedikit waktu lagi”

Setahun berlalu. Lalu setahun lagi. Zhao menjadi ahli manipulasi:

• Pengumuman kebangkrutan palsu
• Janji dana talangan pemerintah
• Cerita terperinci tentang restrukturisasi perusahaan